Thursday, April 5, 2007

TENTANG BIDADARI

Senyum tulus kau tawarkan
Sepolos langit ketika malam
Keluh kesah serta kasih sayang
Masih terajut bersama tebaran bintang

Terlalu sempurna hingga terbawa ilusi
Ibarat cerita fiksi kaulah bidadari
Antah berantah sang pemimpi
Menjadi pelangi yang setia untuk bumi

Hilangmu tenggelamnya matahari
Anyelir layu haus akan sinar mentari
Kidung cinta penawar gulana hati
Intuisi terkasih melambungkan angan
Aspirasi burung tentang kedamaian
Nasihat perempuan saat ujung kehidupan

Kan kudongengkan pada jendela
Tentang embun dikala hujan
Kan kusampaikan tangis bunga
Tentang penantian pagi atas sebuah malam

Wednesday, March 28, 2007

TEMPAT TERINDAH

Lekuk tawa meronakan bidadariku
Lampu kota dan jalan
Menggema bersaksi oleh suatu malam
Bercak merah darah
Kau sapukan dalam sebuah lukisan
Entah mengapa sulit kunikmati itu

Sinar pagi mambuang jauh sebuah peristiwa
Ku tersadar bersamaan lukisan yang usai
Lenyap sudah jiwaku
Menafsirkan lukisan diatas kanvas yang kau gantikan dengan kafan
Memahami gaun hitam menghiasi pemakaman
Memberitahukan tenggang waktu sebuah harapan

Akulah merpati dengan satu sayap patah
Tak mampu ku meraih duniamu
Hanya satu kepakan lemah yang dapat kuperbuat
Menggapai impian tempat terindah dalam hatimu